Jenis Lensa Mirrorless

Kamera mirrorless semakin populer di Indonesia, terutama karena ukurannya yang ringkas dan kualitas gambar yang memukau. Namun, hasil foto tidak hanya bergantung pada kamera—pemilihan jenis lensa mirrorless juga menentukan. Agar Anda tidak bingung, simak panduan lengkapnya berikut ini!

1. Lensa Prime (Tetap): Kualitas Tajam dengan Bukaan Lebar

Jenis lensa mirrorless paling direkomendasikan untuk pemula adalah lensa prime. Lensa ini memiliki panjang fokus tetap (misalnya 35mm atau 50mm) dengan bukaan besar (f/1.4–f/2.8). Keunggulannya:

  • Hasil foto tajam dengan bokeh alami.
  • Cocok untuk fotografi portrait atau low-light .

Contoh: Sony FE 50mm f/1.8 atau Fujifilm XF 35mm f/1.4.

2. Lensa Zoom: Fleksibilitas untuk Berbagai Kebutuhan

Selain lensa prime , ada lensa zoom yang memungkinkan Anda mengubah focal length tanpa ganti lensa. Cocok untuk:

  • Traveling (misalnya lensa 18-135mm).
  • Foto jurnalistik yang membutuhkan adaptasi cepat.

Namun , pastikan pilih lensa dengan rentang zoom sesuai kebutuhan. Misalnya:

  • Lensa wide-angle zoom (10-24mm) untuk landscape.
  • Telephoto zoom (70-200mm) untuk olahraga atau satwa liar.

3. Lensa Makro: Detail yang Mengagumkan

Bagi pecinta fotografi close-up , lensa makro adalah pilihan tepat. Lensa ini dirancang untuk memotret objek kecil dengan perbesaran 1:1, seperti:

  • Serangga, bunga, atau produk.
  • Kelebihan: Detail tinggi dan depth of field sangat tipis.

Rekomendasi: Canon EF-M 28mm f/3.5 Macro atau Sigma 70mm f/2.8 Macro.

4. Lensa Telephoto: Jangkau Objek dari Jarak Jauh

Jika Anda hobi fotografi satwa atau olahraga , lensa telephoto wajib dimiliki. Ciri khasnya:

  • Panjang fokus di atas 70mm (misalnya 100-400mm).
  • Kemampuan memotret objek jauh tanpa crop.

Tips: Pilih lensa dengan stabilisasi gambar (IS/VR) untuk mengurangi blur.

5. Lensa Wide-Angle: Keindahan Landscape dan Arsitektur

Ingin memotret pemandangan luas? Lensa wide-angle (10-24mm) adalah jawabannya. Keunggulan:

  • Sudut pandang lebar untuk menangkap lebih banyak elemen.
  • Cocok untuk fotografi arsitektur atau interior .

Hindari penggunaan untuk portrait karena bisa menyebabkan distorsi wajah.

6. Lensa Tilt-Shift: Kreasi Perspektif Unik

Jenis lensa mirrorless ini khusus untuk fotografer kreatif. Lensa tilt-shift memungkinkan Anda:

  • Mengontrol bidang fokus untuk efek miniatur.
  • Memperbaiki perspektif pada foto arsitektur.

Sayangnya , harganya relatif mahal dan butuh waktu untuk menguasainya.

7. Lensa All-in-One: Praktis untuk Pemula

Bagi yang ingin praktis , lensa all-in-one (misalnya 18-200mm) bisa jadi pilihan. Kelebihan:

  • Satu lensa untuk semua genre fotografi .
  • Ukuran ringkas untuk dibawa traveling.

Kekurangan: Kualitas optik biasanya tidak sebaik lensa khusus.

8. Lensa Fisheye: Efek Distorsi yang Artistik

Jenis lensa mirrorless ini menghasilkan efek melengkung dramatis. Cocok untuk:

  • Fotografi eksperimental atau vlog kreatif.
  • Sudut pandang ultra-wide hingga 180 derajat.

Contoh: Samyang 8mm f/2.8 Fisheye.

9. Lensa Cinema: Kualitas Video Profesional

Jika fokus pada videografi , lensa cinema menawarkan:

  • Aperture tetap untuk konsistensi exposure.
  • Fokus manual yang presisi.

Harga: Relatif tinggi, tetapi hasilnya memuaskan untuk produksi film.

10. Lensa Adaptif: Gunakan Lensa DSLR di Mirrorless

Tidak perlu beli lensa baru jika sudah punya koleksi lensa DSLR. Gunakan adapter untuk memasangnya di kamera mirrorless. Misalnya:

  • Adapter Canon EF ke Sony E-Mount .
  • Adapter Nikon F ke Fujifilm X-Mount .

Catatan: Pastikan adapter kompatibel dengan sistem kamera Anda.

Tips Memilih Jenis Lensa Mirrorless

  1. Tentukan Genre Fotografi
    • Portrait: Lensa prime 50mm.
    • Travel: Lensa zoom 24-105mm.
  2. Perhatikan Budget
    • Lensa khusus seperti tilt-shift atau cinema biasanya lebih mahal.
  3. Cek Kompatibilitas
    • Pastikan lensa sesuai dengan mount kamera (misalnya Sony E-Mount atau Micro Four Thirds).


Memilih jenis lensa mirrorless harus disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya fotografi Anda. Dengan mengetahui karakteristik setiap lensa, Anda bisa mengoptimalkan hasil karya. Jadi, lensa mana yang akan Anda coba pertama kali?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *